Kumpulan Video Bokep Terbaru, Cerita Sex Mesum, Sedarah, Daun Muda, Selingkuh, Pemerkosaan, Perawan, Tante Girang, Cewek Jilbab, Abg Bispak Terbaru HOT Wajib Dibaca

24 Maret 2016

Cerita Sex Janda Muda Cantik

Download Bokep Terbaru HOT Free

Ceritaseksid - Cerita Sex Terbaru - Kisah Nyata - Cerita Selingkuh - Aku bekerja di kantor, di bagian ekspor dan komputer. Soal komputer aku paling Lihai. Komputer inilah yang membuatku lebih dekat dan mendekati wanita yang paling cakep dan
seksi di kantorku. Terus terang aku sekarang punya affair dengan manager keuangan, paling
cantik dia di kantorku. Seksi? Bolehlah. Tapi aku sangat ingin menikmati seks dengan Sasa.
Wuah, aku suka membayangkan menggumuli tubuhnya yang seksi. Apalagi kalau aku melihat dari
belakang.

Cerita Seks Indonesia Terbaru Janda Muda Yang Cantik


Paling membuatku tidak tahan. Habis, Sasa punya pantat yang aduhai sangat merangsangku.
Apalagi kalau dia memakai celana panjang. Wuah.. kejantananku ini tegang minta ampun
sampai maksimum 18cm dengan diameter 5cm. Aku suka membayangkan melakukan senggama
dengannya dari belakang dengan menungging.
Aku juga ingin menikmati sex dengan adik ipar istri bossku, Nina. Aku terobsesi menikmati
tubuhnya yang sangat seksi. Adik ipar bossku ini lebih seksi segalanya dibandingkan Sasa
dan Ima manager keuangan. Kalau ke kantor.. wah selalu berpakaian seksi dan ketat.
Tubuhnya yang memang berbodi gitar, buah dadanya besar, ukuran 38B. Wah aku ngiler kalau
dia menemuiku dan bicara soal internet dan komputer. Aroma tubuh dan polah tingkahnya
sangat menantangku. Aku juga ingin menikmati tubuh Nia. Nia karyawan di bagian pemasaran.
Aku baru sampai pegang-pegangan tangan saja dengan Nia. Rambutnya sebahu, aku paling suka
dengan kedua buah dadanya yang besar juga.

Dengan Iama, aku baru sampai pegang paha dan cubit bagian atas buah dadanya dan dia diam
saja atau membalas manja kalau kami naik mobil. Dengan Sasa, aku baru sampai pada tahap
pegang-pegang tangan dan pinggang ketika aku mengoreksi pakaiannya yang seksi padahal aku
pengen memegang pinggang dan tubuhnya tiga minggu lalu. Sasa adalah peragawati di
kantorku. Tapi bak durian runtuh, aku malah bisa menikmati tubuh istri bossku yang tak
pernah kuduga.


Dengan kekasihku sekarang, aku belum pernah melakukan hubungan seks. Paling bercumbu
sampai aku telanjang dan dia tinggal celana dalamnya saja. Kuharap ini kekasihku yang
terakhir. Terus terang aku ingin menikahinya. Makanya aku tahan seksku padanya sampai
pernikahan nanti.

Dua bulan lalu, kira-kira jam sembilan malam, aku ditelepon istri bossku untuk menemuinya
di hotel Delima. Dari suaranya, pasti ada masalah dengan suaminya. Hampir jam sepuluh
malam aku baru sampai di lobby hotel. Dari lobby, aku kontak Mayang dan menyarankan aku
lewat lift dari basement dan langsung masuk ke kamarnya. Aku turun ke bawah dan dari sana
aku dengan lift naik ke lantai 9.Cerita Sex Terbaru

Aku memencet bel kamarnya dan dibuka oleh Mayang sendiri yang memakai kaos dengan bukaan
rendah dan celana pendek. Wah, aku terkesiap melihat bukaan dadanya yang makin montok
sehingga membuatku berpikir yang bukan-bukan dengannya. Di kantor, kalau aku menghadapnya
(Mayang juga direktur keuangan) aku seolah dibiarkannya melihat belahan dadanya. Bukannya
ditutup (mestinya bisa) dengan blasernya, tapi blaser diregakkan saja dan dibuka lagi
seolah membiarkan kedua belahan dadanya untuk kunikmati. Belahannya putih agak kecoklatan
dengan leher panjang. Wah.. aku menelan ludahku sendiri. Aku dipersilahkannya masuk dan
duduk.

“Dimana Edward, May..” kataku.
“Ooo suamiku ke Jakarta,” katanya.
“Ada apa sih May kok malam-malam begini?” Tanyaku.

Mayang mengambil dua minuman coke dan mematikan TV kemudian duduk di kursi dia menariknya
ke arah tempat tidur agak mengahadapku. Mayang menerahkan Coke padaku dan aku minum hampir
setengahnya. Mayang mulai gelisah dan aku bertanya lagi, “Ada apa May?”. Dengan menahan
tangis Mayang menceritakan WIL suaminya yang di Jakarta.



Mayang memang sudah tahu perselingkungan suaminya itu. Tadi sebelum ke Jakarta, Mayang
pesan agar Edward hati-hati. “Kurang apa sih aku ini,” katanya. “Aku istri baik,
memberikan padanya tiga anak.” Mayang menikah sangat muda dengan tiga anak. Anak yang
bungsu sudah kelas 1 SD. “Aku juga ikut senam dan membuat tubuhku tambah seksi,” katanya
melanjutkan sambil menangis. “Sejak suamiku punya WIL, aku dibiarkannya merana dua tahun
terakhir ini,” lanjutnya sambil menangis.

Aku terpaku mendengar itu semua, tidak tahu apa yang harus kukerjakan. Apalagi ketika dia
tambah menangis keras. Kedua tangannya menutup wajahnya yang tertunduk. Wah, untung
ruangannya kedap dan terkunci. Lalu kutarik kursiku dan duduk lebih dekat dengannya, di
depannya.


“May,” kataku memecah kesunyian. “Mayang sabar ya? Pasti ini akibat Puber ke dua,” kataku.
Aku memberanikan memegang pundaknya dan kepalanya. Mayang terdiam mendengar perkataanku
seolah membenarkan. Ko Edward usianya 45 tahun, Mayang 37 tahun usianya. Jadi kupikir
puber kedua setelah membaca buku psikologi yang pernah kupelajari.

Mayang memandangiku sebentar dan kemudian meledak tangisnya dan ya ampun, dia merebahkan
kepalanya di pahaku. Aduh, mati aku. Aku nggak bisa menahan sesuatu yang bergerak mengeras
di balik celanaku. Kuelus lagi kepalanya dan beberapa nasehat meluncur dari mulutku
sementara pikiranku macam-macam. Apalagi aku bisa melihat belahan pungungnya (karena pakai
kaos rendah). “Kok nggak pakai BH,” batinku. Kuraba kepala dan pundaknya, kulihat
tangisnya mereda walau belum selesai benar. Karena aku tidak tahan dengan birahi di
dadaku, aku telusurkan saja tanganku ke arah punggungnya yang terbuka bagian atas.

Aku saat itu sudah sangat sengaja melakukannya dengan takut-takut. Oh my God, Mayang diam
saja ketika aku melakukannya. Kuelus leher belakang, kepala belakangnya dan kuberanikan
mengangkat kepalanya dengan memegang kedua pipi dan telinganya dari samping. “Mayang,”
kataku sambil mata kami berpandangan. Kuambil sapu tanganku dan kuusap air mata di
wajahnya. “Bibirnya bagus sekali,” pikirku. Ini kali pertama aku melihatnya sedekat ini,
apalagi dia adalah direktur keuanganku. Kami berpandangan dan ya ampun, dia memejamkan
matanya dan membuka sedikit mulutnya. Aku ingat kekasihku kalau kami mau bercumbu, dia
pejamkan matanya dan bibirnya dibuka sedikit.


Kasihan Mayang, aku pikir pastilah suaminya sudah lama sekali tidak menjamahnya,
menyetubuhinya. Karena kesempatan itu datang, kuraih saja bibir Mayang. Kukecup beberapa
kali sebelum akhirnya aku mengulum bibirnya dan Mayang membalasnya. Oh God, aku dapat
durian runtuh malam ini. Pikiranku sudah dipenuhi dengan birahi dan ingin menikmati tubuh
Mayang di Hotel Santika malam ini. Ahh, lembut sekali bibirnya, kami menikmatinya dan
lidahnya, lidahku menari-nari. Kutelusuri lehernya yang panjang dengan mulutku sementara
tanganku memegangi tangannya, meremasnya.Cerita Sex Terbaru

Ahh, Mayang kegirangan menyambut cumbuanku. Dia pasrah. Apalagi ketika tanganku mulai
merambati pinggang dan menggapai kedua bukitnya, kuelus dari luar kaosnya yang tanpa BH
itu. Aku menikmati sementara mulutku menelusuri lehernya dan turun lagi memutari dada
atasnya. Mayang mendesah-desah dan mendesis kegirangan. Lalu kami berdekapan, kutuntun
Mayang ke arah tombol musik yang tersedia dan kuraih chanel yang tersdia di hotel. Kami
berdekapan lama sambil berdiri mengikuti irama musik instrument.

“Aku milikmu Jo, malam ini.” kata Mayang memecah kesunyian. Aku dipanggilnya dengan Jo,
seperti yang biasa dia lakukan di kantor. Dia berkata begitu sambil tangannya melepas
celanaku, bajuku dan semua yang melekat padaku. Aku telanjang di depannya. Didekapnya aku,
diraba dan elusnya batang kejantananku yang sudah mengejang keras. Jantungku serasa lepas.
Lalu kami bercumbuan lagi. Aku membalikkan tubuhnya dan kucumbui Mayang dari
belakang.Mulutku menelusuri lehernya, punggungnya, pipinya, telinganya dan dilingkarkannya
tangan Mayang di kepalaku, kulumat bibirnya.

Tanganku meremas kedua bukitnya dengan lembut dan membuat gumpalan itu makin mengeras.
Mayang menggeliatkan tubuhnya, melengkung ke depan. Ahh, pemandangan yang indah kulihat.
Kulepas kaos merahnya dan betapa indahnya kulihat buah dada Mayang, masih kencang dan
cukup besar, puntingnya berwarna coklat sangat ranum dan membuatku lebih terangsang untuk
memetik kedua buah dadanya yang siap panen dan kunikmati dengan mulutku.

Kubiarkan Mayang menikmati sensasi-sensasi yang kustimulasikan pada tubuhnya. Mayang
membiarkan aku meremasi lembut kedua buah dadanya. Kulihat Mayang memejam dan menggeliat-
geliat melengkung ke depan. Aku ingin menelanjanginya. Kuraih celana pendeknya dan
kulorotkan ke bawah, Mayang melepas sendiri. Aku sekarang melihat gundukan pink di balik
celana dalamnya. Kuraba gundukan itu dan Mayang bertambah menikmati dengan desah dan
geliatnya. Kustimulasi dengan kedua tanganku sesaat dan akhirnya tanganku kumasukkan ke
celana dalamnya, kulepaskan dan sekarang aku benar-benar melihat Mayang telanjang di
dekapanku.

“Basah May,” kataku.
“Iya, aku sudah nggak tahan Jo. Aku sangat menikmati cumbuanmu sampai sekarang, dan aku
ingin kau membuatku terpuaskan Jo. Ayo lakukanlah..” Pinta Mayang dengan manja padaku.
“Tapi May.. aku..” aku ingin katakan bahwa aku belum pernah melakukannya pada wanita.

Gelora birahi di dadaku memuncak dan batang kejantananku sudah tidak tertahankan lagi.
Mayang kupeluk erat dan membiarkan kepalanya bersandar di dada kiriku. Ahh, manja sekali
Mayang ini, pikirku. Kukecup pipinya, dahinya. Kukecup telinganya dan Mayang sangat
menikmati sensasi gelora seks yang kulakukan padanya. Kubalikkan tubuhnya lagi dan Mayang
berhadapan denganku. Aku mencumbuinya lagi.

Dibiarkannya mulutku menelurusi leher dan dadanya. Aku hampir tidak tahan menahan geliat
tubuhnya. Apalagi ketika aku sampai di dadanya. Ahh, aku sangat menikmati kedua buah
dadanya. Kuputar lembut dan membuat Mayang membusungkan dadanya sehingga aku semakin
leluasa. Lenguhan, desahan dan geliatnya makin membuat birahiku meledak-ledak. Kupaguti
bergantian kedua buah dadanya. Kukulum kedua puntingnya bergantian dan membuat tubuh
Mayang makin menggeliat dan akhirnya aku tidak kuat lagi menahan tubuhnya, kubiarkan
terjatuh di tempat tidur.

Kubiarkan Mayang makin ke tengah tempat tidur, aku memandangi tubuhnya yang indah. Mayang
membuat gerakan-gerakan yang menandakan letupan birahinya sehingga membuatku sangat
terangsang. Apalagi ketika dibukanya kedua kakinya dengan diangkat pahanya. Betapa
menggairahkan. Kulihat gundukan hitam di puncak selangkangannya. Malam ini, pastilah akan
menjadi malam pertamaku menyetubuhi wanita dan Mayang lah yang akan membuatku tidak
perjaka lagi. Ini tekadku malam ini. Aku ingin memberinya kesan dan sensasi yang mendalam
tentang diriku.

Kudekati tubuh Mayang dari samping. Tangannya menarikku. Kucumbui Mayang lagi. Aku
mencumbuinya dari atas ke bawah dengan tubuhku merambat di atasnya. Kunikmati kedua
bukitnya dengan leluasa dan tanganku menggapai kedua kakinya menelusuri liang senggamanya,
membuat Mayang menggeliat mendesah lagi. Kutelusuri perutnya akhirnya aku sampai di liang
senggamanya. “Oh, wangi sekali,” pikirku. Tapi belum sempat aku bertindak lebih lanjut,
diraihnya batang kejantananku dan dikulumnya. Aku mendesis kenikmatan. Disedotnya batang
kejantananku hingga masuk penuh di mulutnya. Ohh, ini pertama kali mulut wanita mengulum
batang kejantananku. Betapa nikmatnya sampai aku hanya bisa berkata “Ooohh May.. ahh..”
dan pinggulku tergoyang-goyang mengikuti sensasi yang Mayang berikan melalui batang
kejantananku.

“Oooh May, saya nggak kuat, mau keluar May,” kataku.

Tapi tak ada sahutan. Yang ada hanya hisapan dan kuluman yang makin membuat batang
kejantananku mengeras. Aku mencoba menahan diri dengan menikmati liang senggamanya dengan
mulutku. Akhirnya aku tidak tahan dan kumuntahkan sperma hangatku penuh di dalam mulut
Mayang. Aku terdiam.. inikah namanya orgasme? Kulihat Mayang sangat menikmati dengan apa
yang baru saja terjadi.

“Thanks ya May,” kataku. Dia hanya tersenyum tipis dan memelukku. Kucumbui lagi Mayang dan
aku sangat suka menikmati kedua buah dadanya dengan putingnya yang ranum. Hal ini membuat
Mayang bergelinjang kenikmatan. Kalau mulutku memaguti dan menggulumi yang kiri, tangan
kananku meremas lembut yang kiri, begitu sebaliknya. Aku seperti bayi yang menikmati ASI
dari samping. Kulihat gerakan kakinya yang merangsangku. Lalu sambil mulutku mengulum buah
dadanya, kujulurkan tanganku menggapai liang senggamanya. Mayang makin menikmati
permainanku ini. Kuelus liang senggama dan sekitarnya, membuat gerakan kakinya membuka
lebar, semakin lebar menantiku menyetubuhinya.

Kurasakan liang senggamanya yang makin membasah dan akhirnya ketika kedua kakinya masih
mengangkang, aku bergerak dan berada diantara kedua kakinya. Kupandangi liang senggamanya
dan kunaikkan kaki kirinya, aku menciumi pahanya lembut menukik ke bawah dan akhirnya aku
mencumbui liang senggamanya. Kepalaku diremas-remas dan ditekannya, kudengar geliat dan
desahnya makin menjadi-jadi. Kedua kakinya terbuka lebar di depanku. Aku sangat menikmati
liang senggamanya. Ini kali pertama aku mencumbui liang senggama wanita. Aku mulai
merasakan cairan dan membuatku makin terangsang dan Mayang memintaku agar aku segera
menyelesaikannya.

Ditaruhnya kedua kakinya di pundakku dan batang kejantananku yang sudah kembali menegang
kutuntun memasuki liang senggamanya. Kumasukkan sedikit demi sedikit dan kuputarkan di
seputar liang senggama Mayang yang membuatnya melenguh kenikmatan sejadi-jadinya. Aku
memasukkan lagi dan lebih dalam lagi dan akhirnya tertanam penuh di liang senggama Mayang.
Kupegangi kedua tangannya, aku diam sejenak merasakan sensasi kenikmatan di sekeliling
batang kejantananku, lalu kugoyangkan lembut sementara mulutku menikmati kedua puting
susunya bergantian.

Aku terus menggoyang lembut di seputar dinding kemaluannya. Aku merasakan Mayang mau
orgasme. Kupercepat goyanganku dan kudengar suara teriakan tertahan, tubuh Mayang
mengejang dan menjepit batang kejantananku kuat-kuat. Seketika itu aku merasakan spermaku
mau keluar lagi. Akhirnya aku menikmati saat akhir yang sangat menggairahkan. Mayang
mencapai orgasme, juga aku. Aku merasakan sangat kenikmatan. Aku tidak perjaka lagi.

“Thanks ya May,” kataku. Kukatakan itu ketika aku mengecup telinganya, bibirnya, dahinya
dan menelusuri lehernya juga dadanya yang meninggalkan warna kemerahan. Tangannya masih
agak menggelepar di kanan kiri seperti pelepasan.
“May, ini kali pertama aku menyetubuhi wanita,” kataku melanjutkan. Mayang tersentak dan
aku meyakinkannya.
“Mayang lah yang merenggut keperjakaanku malam ini,” kataku sambil mengecup dahi dan
pipinya.
Aku dipeluknya erat lagi dan aku membalasnya.

Malam itu aku tidur di hotel sampai pagi dengan kehangatan tubuh Mayang di pelukanku.
Rasanya tubuh Mayang menjadi selimut hangat buatku. Pagi-pagi aku pulang ke rumah dan
masuk kerja seperti biasanya walau aku merasa ngantuk. Tapi aku minum obat penguat agar
tidak ngantuk dan terbukti cukup kuat menahan rasa kantukku. Apalagi juga dengan
kedatangan Mayang. Senyumnya sungguh beda. Aku suka. Dan lagi-lagi aku sangat tertarik
dengan kedua buah dadanya yang pagi itu nampak lebih mempesona buatku. Mayang sepertinya
bangga. Aku diteleponnya dari ruangannya dan berkata terima kasih dan senang karena dapat
membuatku tidak perjaka lagi.


“Gila!” Pikirku. Pengalaman dengan Mayang membuatku makin terobsesi menikmati tubuh gadis
dan istri orang di kantorku. Aku ingin menikmati tubuh Sasa. Aku ingin menyetubuhi Ima,
Nia dan Nina adik ipar Mayang. Aku ingin menikmatinya. Dan sudah kurencanakan di hotel
dekat dengan rumahnya. Aku sudah belikan dia daster hitam untuk dipakai nanti dan dia
menerimanya dengan suka hati. Ada hotel berbintang disana.- Cerita Sex, Cerita Seks, Cerita Sex Terbaru, Cerita Sex Dewasa, Cerita Panas Indonesia, Cerita Hot Terbaru, Kisah Seks, Cerita Porno.

thumbnail Free Asian and JAV Streaming